Titrasi kompleksometri atau sering disebut kelatometri
merupakan salah satu cara titrasi dengan ketentuan titran dan titrat saling
bereaksi membentuk senyawa kompleks.
titran: zat pembentuk kompleks (komplekson/ligan)
Teori kompleksometri didasarkan atas teori Lewis
mengenai asam-basa dan teori Werner mengenai senyawa koordinasi.
Senyawa kompleks adalah senyawa yang terbentuk sebagai
hasil reaksi antara molekul-molekul atau ion-ion melalui ikatan kovalen
koordinasi dan hasil reaksi itu dapat berupa molekul netral atau lebih sering
dalam bentuk ion.
Pada senyawa tersebut ion Cu2+ berikatan dengan dua
gugus molekul etilendiamin. Kedua atom N pada setiap molekul etilendiamin
membentuk ikatan koordinasi yang mempunyai tangan kepiting dan bentuk seperti
ini disebut dengan bentuk kelat.
EDTA mempunyai beberapa kelebihan, yaitu:
1.Dengan berbagai ion logam dapat membentuk kompleks
1:1, sehingga reaksi berjalan satu tahap.
2.Tetapan kestabilan kompleks pada umumnya besar,
sehingga sempurna.
Reaksi Antara Komplekson III dengan Berbagai Logam
EDTA merupakan asam berbasa empat, untuk
menyederhanakan ditulis H4Y, dan garam dinatriumnya ditulis Na2H2Y. Garam ini
dalam larutan akan terionisasi menjadi Na+ dan H2Y2-.
Logam valensi 2 H2Y2-
+ M2+ ® MY2- + 2H+
Logam valensi
3 H2Y2- + M3+ ®
MY- + 2H+
Logam valensi 4 H2Y2-
+ M4+ ® MY
+ 2H+
Logam valensi n H2Y2- +
Mn+ ® MYn-4 + 2H+
1 mol logam bereaksi dg 1 mol EDTA selalu dilepaskan 2
mol H+. Sehingga konsentrasi ion hidrogen makin besar (pH makin kecil), untuk
mengatasi agar pH tidak turun terus maka ditambahkan larutan buffer (biasanya
buffer salmiak)
Titrasi Kompleksometri dengan EDTA
Indikator yg umum digunakan dalam titrasi dg EDTA
adalah EBT (Erio Black T) karena sensitif terhadap perubahan konsentrasi logam.
Rumus EBT: NaH2C20H10O7N3S atau NaH2In dan dalam air
terionisasi menjadi:
H2In-
HIn2-
In3-
pH=5,3-7,3 (biru)
pH=10,5-12,5 (orange-kuning)
Kompleks logam-EBT adalah kompleks 1:1.
Pada pH 7-11 warna indikator biru, tetapi apabila
ditambahkan ion logam warnanya akan berubah menjadi merah anggur karena
terbentuk kompleks logam-indikator.
M2+ + HIn2- MIn-
+ H+
biru merah anggur
Syarat indikator: stabilitas komplek logam-indikator
harus lebih kecil dari stabilitas kompleks logam-EDTA
Faktor-faktor yang mempengaruhi kestabilan kompleks,
yaitu :
a. Kemampuan mengkompleks logam-logam.
b. Ciri-ciri khas ligan itu.
Diantara ciri-ciri khas ligan
yang umum diakui sebagai mempengaruhi kestabilan kompleks dalam mana ligan itu
terlibat, adalah :1. kekuatan basa dari ligan itu,2. sifat-sifat
penyepitan (jika ada), dan3. efek-efek sterik (ruang).
Jenis-jenis titrasi EDTA, yaitu :
1. Titrasi langsung
2. Titrasi balik
3. Titrasi penggantian
atautitrasi substitusi
4. Titrasi alkalimetri
5. Macam-macam metode
Macam-macam indikator logam, yaitu diantaranya :
1. Mureksida (C.I.
56085)
2. Hitam Solokrom (Hitam
Eriokrom T)
3. Indikator Patton dan
Reeder
4. Biru Tua Solokrom
atau Kalkon
5. Kalmagit
6. Kalsikrom
(calcichrome)
7. Hitam Sulfon F
Permanen (C.I. 26990)
8. Violet Katekol
(Catechol Violet) atau Violet Pirokatekol (Pyrocatechol Violet)
9. Merah Bromopirogalol
(Bromopyrogalol Red)
10. Jingga Xilenol (Xylenol Orange)
11. komplekson Timolftalein (Timolftalein)
12. Biru Metiltimol (Komplekson Biru Metiltimol)
13. Zinkon (Zincon) atau
1-(2-hidroksi-5-sulfofenil)-3-fenil-5-(2-karboksifenil)-formazan
Apakah EDTA ?
EDTA adalah singkatan dari Ethylene Diamine Tetra
Acid, yaitu asam amino yang dibentuk dari protein makanan. Zat ini sangat kuat
menarik ion logam berat (termasuk kalsium) dalam jaringan tubuh dan
melarutkannya, untuk kemudian dibuang melalui urine.
14. Biru Variamina (C.I. 37255)
Kesalahan titrasi kompleksometri tergantung pada cara
yang dipakai untuk mengetahui titik akhir. Pada prinsipnya ada dua cara, yaitu
kelebihan titran yang pertama ditunjukkam atau berkurangnya konsentrasi
komponen tertentu sampai batas yang ditentukan, dideteksi.
1. Kesalahan titrasi dihitung dengan
cara yang sama pada titrasi pengendapan.
2. Digunakan senyawa yang membentuk
senyawa kompleks yang berwarna tajam dengan logam yang ditetapkan. Warna ini
hilang atau berubah sewaktu logam telah diikat menjadi kompleks yang lebih
stabil. Misalnya EDTA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar